Ketika Secangkir Kopi Jadi Kontroversi

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa pun setuju kopi sering menimbulkan sejumlah kontroversi. Di satu sisi, minuman ini sangat populer dan disukai banyak orang. Namun di sisi lain, tak sedikit orang menghakimi dan menjauhi kopi dengan alasan khawatir efek yang ditimbulkannya.

Ketika Secangkir Kopi Jadi Kontroversi
Ketika Secangkir Kopi Jadi Kontroversi

Secara umum kopi memiliki khasiat. Sebagai contoh, bila Anda ingin merasa lebih bersemangat mengawali hari? Percaya atau tidak percaya, salah satu saran terbaik adalah meneguk secangkir kopi. Dengan menikmati secangkir kopi di pagi hari sebelum memulai semua kegiatan dipastikan akan memuluskan semua hari Anda.

Sebab, dalam khasiatnya, kafein yang terkandung di dalam kopi berguna untuk merangsang saraf pusat sehingga mampu meningkatkan energi dan mood. Penelitian dari Harvard School of Public Health juga membuktikan wanita yang rutin minum kopi berkafein di pagi hari memiliki level 20 persen lebih rendah dalam kecenderungan depresi ketimbang mereka yang tidak mengonsumsinya.

Kemudian, kopi juga baik bila diminum sebelum meeting atau rapat. Secangkir kopi dipercaya menjadi menu dan teman setia mengikuti rapat bahkan seharian bergelut dengan pembahasan berbagai permasalahan yang panjang. Disebutkan dalam European Journal of Social Psychology bahwa minum kopi sebelum rapat bisa "membuka" pikiran sehingga ide-ide pun mengalir lancar.

"Gue dan teman-teman sepakat kopi seperti sahabat sejati buat kita yang sibuk berkutat dengan rapat seharian," kata Apriani Windiarti, kepala divisi kreatif sebuah biro iklan di Jakarta.

Dalam jurnal kesehatan banyak pembahasan tentang manfaat kopi sebagai pelawan kantuk sering menjadi alasan kita mengonsumsinya. Meski tak secara harafiah menghilangkan rasa mengantuk, kafein memang dapat membantu memblok sinyal lelah yang disampaikan oleh otak ke otot. Oleh sebab itu, kita seperti mendapat tenaga dan semangat ekstra setelah minum segelas kopi.

Tak perlu heran juga melihat kedai kopi makin menjamur dan jadi pilihan utama untuk hangout. Menurut Laura Juliano, PhD dari American University, kopi memberi efek bahagia dan membuat kita lebih percaya diri sehingga membuat kita lebih mudah bersosialisasi.

Nah, tak dipungkiri, meski banyak manfaatnya, kopi juga memiliki berbagai efek negatif. Kafein yang merangsang saraf pusat dapat menimbulkan kecemasan atau kewaspadaan berlebih serta meningkatkan denyut jantung. Selain itu, meski berupa cairan kopi justru bisa menimbulkan dehidrasi. Hal ini berkaitan dengan sifat kopi, yakni diuretik, yang menyebabkan kita sering berkemih. Parahnya lagi, bukan hanya cairan tubuh yang hilang, tapi kalsium juga ikut hilang bersama urin. Jadi, dalam jangka panjang, mengonsumsi kopi bisa membuat kita terkena osteoporosis.

Seperti halnya nikotin, kafein juga memiliki efek candu yang bikin kita sulit menghentikan kebiasaan minum kopi. Sama dengan merokok juga, minum kopi secara terus-menerus dalam waktu lama dapat membuat gigi berwarna kekuningan dan menimbulkan lubang.

Peringatan tambahan bagi para pria: kopi bisa menyebabkan sperma "malas bergerak" sehingga pria penikmat kopi cenderung lebih sulit mendapatkan keturunan.

Namun, ada saran bijak untuk tetap menikmati kopi dengan cara membatasi. Maksudnya adalah untuk menyiasati efek-efek negatif kopi, hal utama yang perlu kita perhatikan adalah porsi yang dianjurkan. Jumlah wajar yang diperbolehkan untuk menikmati kafein adalah 300 miligram per hari atau setara dengan tiga cangkir kopi. Hal ini berlaku untuk orang dewasa yang sehat.

Bagi beberapa orang, ada yang memilih untuk sebaiknya mengurangi atau bahkan menghindari kopi. Tidak salah juga karena mereka adalah para penderita maag kronis yang merasakan kafein dapat merangsang sekresi berlebihan pada asam lambung. Demikian pula pada wanita hamil. Metabolisme biasanya melambat. Akibatnya, kafein bisa tertahan cukup lama dalam tubuh sehingga bisa meningkatkan tekanan darah.

"Kopi memang kerap jadi bahasan menarik. Selalu menimbulkan sisi kontroversi yang dicaci, tetap dicari, dan dicintai banyak orang. Kalau enggak ngopi bukan lelaki sejati," kata penyanyi dan pecipta lagu Iwan Fals beberpa waktu lalu di Serang. Bagi Iwan, kopi belahan jiwa, sahabat sejati yang membantunya memberikan inspirasi terhadap proses kelahiran karya-karyanya. 

No comments:

Post a Comment