Sekretaris Eksekutif Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) M. Kirom menyatakan harga kopi Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut dia, hal ini disebabkan pasar terpengaruh soal isu-isu perekonomian.
"Dibandingkan tahun lalu, harganya turun," kata Kirom saat ditemui di sela acara Seminar Nasional Kopi di Puri Begawan, Rabu, 28 Agustus 2013. Isu-isu yang dimaksud, kata dia, adalah saat muncul isu Brasil mengalami peningkatan produksi yang signifikan sehingga harga kopi Indonesia menjadi turun. Seperti yang diketahui, Brasil adalah negara pengekspor kopi terbesar di dunia.
Meski demikian, Kirom mengatakan ekspor kopi Indonesia diprediksi dapat mendekati volume ekspor seperti tahun lalu. "Bisa dibilang stagnan," kata dia.
Tahun 2012 lalu, volume ekspor kopi Indonesia mencapai 520 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai US$ 1,5 juta. "Tahun ini kemungkinan nilainya bisa menurun," kata Kirom.
(TEMPO.CO, RABU, 28 AGUSTUS 2013)
Harga Kopi Indonesia Turun (2013) |
"Dibandingkan tahun lalu, harganya turun," kata Kirom saat ditemui di sela acara Seminar Nasional Kopi di Puri Begawan, Rabu, 28 Agustus 2013. Isu-isu yang dimaksud, kata dia, adalah saat muncul isu Brasil mengalami peningkatan produksi yang signifikan sehingga harga kopi Indonesia menjadi turun. Seperti yang diketahui, Brasil adalah negara pengekspor kopi terbesar di dunia.
Menurut catatan AEKI, harga kopi arabika pada 2012 sekitar US$ 1,9 per pound. Sedangkan tahun ini turun menjadi US$ 1,38 per pound. Untuk kopi robusta, tahun lalu harganya sekitar US$ 1,07 per pound, sedangkan tahun ini pun turun menjadi US$ 0,95 per pound.
Meski demikian, Kirom mengatakan ekspor kopi Indonesia diprediksi dapat mendekati volume ekspor seperti tahun lalu. "Bisa dibilang stagnan," kata dia.
Tahun 2012 lalu, volume ekspor kopi Indonesia mencapai 520 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai US$ 1,5 juta. "Tahun ini kemungkinan nilainya bisa menurun," kata Kirom.
(TEMPO.CO, RABU, 28 AGUSTUS 2013)
No comments:
Post a Comment